Home » » Manifesto KUBUKU BUKU

Manifesto KUBUKU BUKU

Written By Agus M. Irkham on 3 Apr 2011 | 09:57



:: agus m. irkham

KUBUKU BUKU saya lahirkan sebagai sarana untuk menggelindingkan virus membaca dan menulis, terutama di Indonesia. Dalam pandangan saya, tulisan bukanlah semata-mata teks. Ia adalah anak rohani. Saat membaca tulisan, sejatinya kita sedang mendalami kedirian penulisnya. Paradigma berfikirnya. Kesadaran dan sikap laku hidupnya. Dan tiap diri itu diciptakan Allah Swt dalam kondisi yang UNIK, KHAS, dan BEDA. Nah, pada titik itu, ungkapan bahwa tiap diri punya hak untuk menulis (buku) telah mendapati dasarnya.

Lantas pertanyaan pentingnya adalah: Dari mana datangnya kesadaran itu? Tentu dari sisi-Nya. Letak persoalannya ternyata bukan pada mereka, para penulis, yang lebih ahli ketimbang kita, para pembaca, sebagai orang awam. Tapi pada kesanggupan untuk senantiasa menganggap yang datang dari sisi Allah Swt itu pasti bernilai besar. Tidak mengenal kata lumayan, apalagi hanya atau cuma. Menulis menjadi salah satu bentuk rasa syukur atas karunia nikmat piranti hidup yang telah diamanahkan Tuhan kepada kita secara gratis (limpah, given).

Meminjam ucapan penyair Rendra—dengan sedikit modifikasi—menulis menjadi sarana/upaya untuk masuk ke dalam kontekstualitas sambil meraih ridha Allah. Pada titik itu era penulis menjadi rahib telah usai. Ia harus menjumpai (calon) pembacanya. Mendengar pendapat dan keberatan-keberatan mereka. Ada dialog. Dengan begitu ilmu pengetahuan akan terdesentralisasi. Oleh karenanya menjadi kian berkembang. Pada titik itu menulis menjadi (salah satu) cara paling efektif untuk mengkuantum pahala—momen transendensi sekaligus transformasi. Yang semula--ibarat ukuran suatu file-- hanya satu kilobyte, setelah ditulis menjadi bertera-tera byte. Bahkan unlimited byte.
Share this article :

+ komentar + 4 komentar

Tuesday, April 05, 2011 2:40:00 am

Hallooo Gus Ir ..., Nyun sewu sudah lama tidak menyapa Gus Ir ..

Saya senang sekali dengan frase yang Gus Ir tulis di sini : "Menulis menjadi salah satu bentuk rasa syukur atas karunia nikmat piranti hidup yang telah diamanahkan Tuhan kepada kita secara gratis (limpah, given)."

Terimakasih Gus, kalimat di atas sungguh menyemangati saya untuk terus menulis.

Salam hangat tuk seluruh keluarga di Batang.

Manji Dharsana

Monday, April 18, 2011 7:20:00 pm

Hallo juga mas Manji. Sama-sama mas. Mudah2an setelah Empun Pagi punya adik, Mas Manji menjadi lebih fokus untuk merintis menjadi penernak kata :)

NB: mudah2an dalam waktu dekat bisa ke BALI.

Thursday, February 02, 2012 9:00:00 pm

Assalamu'alaikum, Mas Agus... blog yang inspiratif... kalem warnanya, seperti orangnya :-)

Anonymous
Monday, April 09, 2012 10:24:00 pm

salam Mas Ir. saya Anang, Ngemplak.
Blog yg sungguh sangat inspiratif....terutama bagi yang pengen belajar menulis ...sepertinya saya :-)

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. kumpulan artikel gratis - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger